Hantu Sampah

Sudik (Duki No. 1579)
Guru SDN 02 Windurojo, Pekalongan – Jawa Tengah

Komik seri pendidikan moral karya Nur Fitriana ini sangat menginpirasi. Komik tersebut menceritakan tentang pejuang sampah yang diprakarsai oleh anak-anak. Mereka bernama Nisa, Kumala, Candra, Fadri dan Ridwan. Pada sore hari mereka berlima bermain bersama di lapangan desa. Selama dalam perjalanan mereka mendapati sampah yang telah membusuk dan baunya menyengat.

Sikap sosial yang sudah menjadi karakter anak-anak tersebut muncul dengan ide-ide cemerlang karena terdorong rasa peduli bagaimana cara mengatasi sampah tersebut. Di antara mereka ada yang berpendapat supaya di tempat-tempat tertentu dipasang sisi tivi. Namun, ide tersebut ditolak karena memerlukan biaya operasional yang besar. Salah satu di antara mereka berpendapat unik, lalu membisikkan ke telinga kedua temannya.

Setelah direncanakan dengan matang, ketiganya memasang sesuatu di dekat pohon yang tidak jauh dari orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Akhirnya, malam itu di antara para pelaku pembuang sampah sembarangan lari terbirit-birit karena mereka semua mencium aroma yang tak lazim. “Hantu-hantu” teriak mereka.

Setelah kejadian tersebut orang-orang sudah tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Pesan moral dari cerita komik “Hantu “Sampah” tersebut di antaranya:

  1. Sebaiknya membuang sampah di tempat sampah yang disediakan.
  2. Sikap peduli lingkungan harus ditanamkan sejak dini.
  3. Sikap kerjasama dan gotong-royong harus terus dibudayakan.
  4. Hindari sifat acuh-tak acuh.

Pembaca masih penasaran siapa yang memiliki ide unik?hal apa yang dilakukan oleh anak-anak, hingga warga berlarian?

Ayo, baca seutuhnya di perpustakaan digital yang telah didownload dari Aplikasi Kipin School atau KS 4.