Panglima TNI Pertama

Nailil Farikhah, S.Pd (Duki No. 2079) 
Guru SD Islam Maarif Sukorejo, Pasuruan – Jawa Timur

Komik “Panglima TNI Pertama” merupakan komik literasi digital yang bersifat informatif di bidang sejarah. Ditulis sebagai bahan literasi untuk anak-anak Indonesia dengan gambar dan cerita yang menarik, sehingga dapat menjadi daya tarik anak dengan segala usia untuk senang membaca.

Dalam komik ini diinformasikan bagaimana cerita kehidupan dan perjuangan Panglima TNI pertama yaitu Jenderal Soedirman mulai dari kelahiran beliau hingga beliau wafat.

Diceritakan dalam komik ini, bagaimana Soedirman muda menimba ilmu hingga memperoleh pendidikan militernya. Soedirman muda hidup di masa penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang. Walaupun begitu Soedirman muda memperoleh pendidikan yang baik karena ayah asuhnya adalah seorang camat. Soedirman tumbuh menjadi anak yang soleh dan cerdas.

Soedirman menikah dengan ibu Afifah yang kedekatannya berawal dari organisasi yang mereka ikuti bersama. Mata pencaharian beliau di awal masa pernikahannya adalah menjadi seorang guru di sekolah Muhammadiyah dengan bayaran sebagai guru swasta yang sangat sedikit.

Jenderal Soedirman memperoleh pendidikan militernya pertama kali yaitu saat mengikuti Asamu Sirei, yaitu Peraturan Pemerintahan militer no. 44 tanggal 3 Oktober 1942 tentang pasukan sukarela untuk membela tanah jawa. Ketika mengikuti pendidikan militer ini Jenderal Soedirman selalu merasa optimis bahwa tindakannya ini akan bermanfaat untuk negaranya kelak.

Pada 12 Desember 1945 pasukan Jenderal Soedirman melakukan serangan gerilya kepada pasukan Belanda dan sekutunya yang menghasilkan mundurnya pasukan musuh. Jenderal Soedirman diangkat menjadi Panglima TNI pertama oleh Presiden Soekarno. Dalam perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaannya ini, Jenderal Soedirman adalah panglima yang selalu bersemangat dan selalu memberi motivasi. Kondisi kesehatan beliau yang semakin memburuk di kala mengemban tugas sebagai panglima TNI tidak menyurutkan semangatnya untuk kemerdekaan Indonesia. Bahkan ketika beliau sedang sakit dan tubuhnya lemah, beliau harus melakukan perjalanan demi menghindari serangan Belanda yang masih ingin menguasai bumi Indonesia.

Jenderal Besar Soedirman telah menyelesaikan perjalanannya yang panjang dan bermanfaat untuk negeri pada hari Minggu, 29 Januari 1950 pukul 18.30 di rumah peristirahatan Magelang. Jenderal Soedirman mengakhiri baktinya kepada negara. Tidak sepeserpun dia dapatkan melainkan keringat dan darah. Namun perjuangan itu beliau tempuh dengan ikhlas dan pantang menyerah hingga akhir hayatnya.

Pesan moral yang ada pada komik “Panglima TNI Pertama” adalah:

  1. Manfaatkan segala kesempatan untuk belajar dan mendapatkan keterampilan yang kelak berguna bagi diri kita sendiri atau bahkan bagi orang banyak (negara)
  2. Cintailah bumi tempat kamu berpijak, tempat kamu dilahirkan dan kelak juga tempat kamu akan dimakamkan.
  3. Hargailah negara Indonesia yang telah diperjuangkan kemerdekaannya oleh pahlawan kemerdekaan dengan darah dan jiwanya.
  4. Mari kita melanjutkan perjuangan beliau, pahlawan Indonesia dengan segala kemampuan yang kita miliki. Kita tiru semangat beliau, Jenderal Soedirman dan para pahlawan Indonesia.